Saturday, March 5, 2011

Daging Sapi di Jakarta Langka

The following article presents the very latest information on mobil keluarga ideal terbaik indonesia. If you have a particular interest in mobil keluarga ideal terbaik indonesia, then this informative article is required reading.

Metrotvnews.com, Jakarta: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya) meminta pemerintah segera mengatasi kelangkaan suplai dan penaikan harga daging sapi impor. Kenaikkan harga daging sapi impor sejak awal tahun hingga kini telah menyulitkan banyak pengusaha.

Menurut Ketua Umum DPD Hipmi Jaya Andhika Anindyaguna, Sabtu (5/3) malam, Dikatakan Andhika, sejak Januari mulai terjadi kelangkaan dan naiknya harga daging sapi impor mencapai lebih dari 50 persen. Daging sapi lokal juga tidak mampu menutup suplai daging sapi impor. Padahal, tidak mendekati Lebaran atau Natal yang biasanya terjadi lonjakan harga. Situasi ini menyulitkan banyak pengusaha muda yang tergabung di Hipmi Jaya.

"Ada lebih 100 anggota Hipmi Jaya yang bergerak di bidang industri makanan mulai restoran, distributor daging, maupun makanan olahan yang selama ini menggunakan daging sapi impor. Karena kualitasnya belum bisa disamai daging lokal, namun sudah tiga bulan terakhir mereka sulit mendapatkan pasokan. Sudah harganya naik 50%, sulit juga dapatnya," jelas Andhika.

Menurut Andhika, dengan penaikan harga daging sapi impor, pengusaha tidak serta-merta ikut menaikkan harga. Langkah menaikkan harga produk itu sulit dilakukan. Akibatnya adalah berkurangnya volume produk yang bisa dijual. Bahkan, untuk produk-produk tertentu sudah tidak tersedia, sehingga menu-menu tertentu terpaksa kosong. Berkurangnya kualitas produk, karena tidak ada pilihan bahan baku.

Truthfully, the only difference between you and mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts is time. If you'll invest a little more time in reading, you'll be that much nearer to expert status when it comes to mobil keluarga ideal terbaik indonesia.

"Yang terburuk terpaksa mem-PHK sebagian karyawan untuk menekan biaya. Banyak pedagang bakso (daging tetelannya dari impor) sudah menjerit ke kami, jika harga satu bulan ke depan masih tinggi, (mereka) bakal gulung tikar," imbuhnya.

Afan Anugroho, anggota Hipmi Jaya yang juga distributor daging sapi impor, mengakui bahwa pihaknya sudah mencari solusi pengganti daging sapi impor dengan meminta rumah potong hewan (RPH) Dharma Jaya milik Pemprov DKI Jakarta untuk menutup kekurang suplai tersebut. Namun, mereka tidak sanggup memenuhi permintaan itu.

"Kami butuh daging sapi itu 15 sampai 20 ton per harinya, Dharma Jaya tidak sanggup. Mereka setiap hari paling banyak memotong 20 sapi saja. Kualitasnya juga tidak sebagus daging sapi impor," ujar Afan.

Robert Muda Hartawan, pengusaha restoran yang juga anggota Hipmi Jaya, menambahkan bahwa daging lokal dinilai mahal karena seluruh bagian sapi dihargai sebagai daging. Seperti, hati, limpa, babat dan sengkel dihargai sebagai harga daging. Sementara, daging sapi impor tidak demikian, limpa, tetelan, sengkel, hati dan babat dihargai lebih murah daripada harga dagingnya.

Baik Afan dan Robert meminta pemerintah segera mengambil solusi jangka pendek mengatasi kelangkaan daging sapi impor ini. Mungkin dengan menghapus bea masuk impor atau langkah lain. Kelangkaan daging sapi ini juga mengancam target swasembada daging di 2014 gagal. Karena, sapi lokal banyak yang dipotong untuk mencukupi kekurangan daging sapi impor.(MI/RIZ)

Take time to consider the points presented above. What you learn may help you overcome your hesitation to take action.

No comments:

Post a Comment